Teman –teman sekalian, pertanyaan ini
sama dengan yang pernah saya fikirkan. Setelah melewati pembelajaran saya
menemukan pemahamannya dan saya ingin bagi-bagikan dalam blog ini.
Pada umumnya orang mengira bahwa burung
itu terbang oleh kepakan sayapnya secara langsung, tetapi ternyata itu keliru.
Untuk serangga, getaran sayapnya memang dapat mengangkat langsung dan
mendorongnya terbang ke segala arah.
Pada burung-burung
besar, yang menjadi inspirasi bagi manusia untuk membuatpesawat terbang,
kepakan sayapnya menimbulkan hembusan udara ke arah belakang sayap. Hembusan
itu selanjutnya menimbulkan gaya dorong ke arah depan sayap. Gaya dorong ini
menyebabkan sayap meluncur ke depan di dalam udara dan sayap merasakan adanya
angin dari arah depan. Aliran udara atau angin dari arah depan inilah yang
menyebabkan burung dapat terangkat dan melayang di dalam udara.
Begitu juga dengan pesawat terbang,
hembusan udara ke arah belakang dapat ditimbulkan oleh putaran baling-baling
atau dihembuskan langsung oleh mesin jet. Hembusan inilah yang mendorong
pesawat meluncur ke depan, sehingga sayapnya merasakan adanya angin dan pesawat
itu pun terangkat dan terbang.
Tentu kalian pernah berpayung di dalam
gerimis dan angin. Payung itu dapat terbang jika posisinya mendongak di dalam
arah angin. [Supaya tidak terbang, kita buat payung itu agak merunduk.] Begitu
pula pesawat terbang, jika sayap telah merasakan angin yang cukup kuat, maka
ekor pesawat melaksanakan tugas mengungkit pesawat agar sayapnya berposisi
mendongak terhadap angin agar pesawat terangkat dan meneruskan penerbangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar